Diluar Imajinasi: Inilah Foto-Foto Asli Permukaan Mars Yang Disembunyikan NASA!

Inilah foto asli planet Mars yang diluar
imajinasi. Pada artikel kali ini akan memperlihatkan foto-foto permukaan
planet Mars yang asli, dan bisa jadi dapat membuat Anda berdecak kagum.
Eksplorasi di Mars tidak semuanya tentang wahana Curiosity dan Opportunity Rovers yang berjalan di permukaan Mars. Wahana Mars Reconnaissance Orbiter
(MRO) milik NASA telah berhasil memotret banyak gambar beresolusi
tinggi yang indah dari permukaan planet merah ini sejak tahun 2006
silam.
Pesawat ruang angkasa MRO yang memutari ‘planet merah’ Mars ini dioperasikan oleh University of Arizona. Wahana MRO tersebut dilengkapi dengan kamera HiRISE (High Resolution Imaging Science Experiment) yang seharga US$40 juta dollar AS. Nah, dari wahana inilah foto-foto indah permukaan Mars di dapat.

Perangkat
kamera HiRISE (High Resolution Imaging Science Experiment) yang berada
di wahana Mars Reconnaissance Orbiter (MRO). (pic: NASA via wikimedia)
Perangkat kamera yang menempel di wahana MRO ini adalah teleskop refleksi dengan aperture terbesar yang pernah dikirim pada misi ruang angkasa, dan mampu mengambil gambar 0,3 megapiksel.
Selama beberapa puluh tahun, planet Mars
hanya “dipromosikan” sebagai ‘Planet Merah’ yang seakan-akan hanya
padang tandus berwarna merah saja. Namun dengan dirilisnya foto-foto “beyond imagination” permukaan planet Mars ini membuat banyak orang berdecak kagum dengan keindahannya.
Tak hanya berwarna merah bata dan oranye, namun permukaan planet ini juga memiliki landscape berupa hamparan berwarna biru, hijau, ungu, kuning dan lainnya.
Juga terlihat beberapa kawah di
permukaannya hasil dari tumbukan meteorid dan asteroid. Terlihat pula
gunung dan pegunungan, padang pasir dan bebatuan yang warnanya tidak
selalu di dominasi warna merah.
Berikut foto-foto nyata dan asli planet Mars yang diambil oleh wahana Mars Reconnaissance Orbiter milik NASA:

Foto
nyata dan asli planet Mars yang diambil oleh wahana Mars Reconnaissance
Orbiter milik NASA yang memperlihatkan daerah Nili Fossae yang berada
di wilayah barat laut Mars, sebagai salah satu tempat paling
berwarna-warni di Mard yang selama ini dikenal sebagai “Planet Merah”.
(klik pada gambar untuk memperbesar) (foto oleh: ©NASA/JPL-Caltech/Univ.
of Arizona)

Banyak
daerah di permukaan Mars dipenuhi oleh padang pasir, debu dan regolith,
tetapi dalam foto yang menakjubkan ini kita bisa melihat foto batuan
dasar wilayah Nili Fossae dengan sangat baik, kecuali pada wilayah yang
juga terlihat dan terdapat bukit pasir. (klik pada gambar untuk
memperbesar) (foto oleh: ©NASA/JPL-Caltech/Univ. of Arizona)

Foto
yang juga membuat kita dangat takjub dari wahana Mars Orbiter
menunjukkan beragam komposisi dari batuan dasar berlapis yang dibentuk
oleh sejarah geologi yang rumit dan menarik di kawasan ini. (klik pada
gambar untuk memperbesar) (foto oleh: ©NASA/JPL-Caltech/Univ. of
Arizona)

Komposisi
ini menghasilkan warna yang berbeda pada citra berwarna
inframerah-merah-biru (infrared-red-blue color images) dari kamera
HiRISE, seperti nuansa indah berwarna biru dan krem pada salah satu foto
indah ini. (klik pada gambar untuk memperbesar) (foto oleh:
©NASA/JPL-Caltech/Univ. of Arizona)

Foto
nyata dan asli planet Mars yang diambil oleh wahana Mars Reconnaissance
Orbiter milik NASA yang memperlihatkan daerah Nili Fossae yang berada
di wilayah barat laut Mars, sebagai salah satu tempat paling
berwarna-warni di Mard yang selama ini dikenal sebagai “Planet Merah”.
(klik pada gambar untuk memperbesar) (foto oleh: ©NASA/JPL-Caltech/Univ.
of Arizona)

Tampak
wilayah Noctis Labyrinthus atau ‘Labyrinth of the Night,’ yang namanya
diberikan karena lembah curam berdindingnya yang berpotongan menyerupai
struktur seperti labirin. (klik pada gambar untuk memperbesar) (foto
oleh: ©NASA/JPL-Caltech/Univ. of Arizona)

Tampak
bekas jejak fenomena alami di Mars oleh “Debu Setan” (Dust Devils) yang
terlihat berupa jejak hitam berputar-putar dan terlihat sangat menarik
di permukaan berpasir di planet Mars. (klik pada gambar untuk
memperbesar) (foto oleh: ©NASA/JPL-Caltech/Univ. of Arizona)

Tampak
tanah tandus yang terkikis di wilayah bernama Aram Chaos, sebuah kawah
besar di dekat ekuator Mars telah hampir penuh dengan batuan sedimen.
(klik pada gambar untuk memperbesar) (foto oleh: ©NASA/JPL-Caltech/Univ.
of Arizona)

Daerah
yang disebut ‘inverted crater’ atau ‘kawah terbalik’ di wilayah Arabia
Terra di planet Mars yang berdiametar sekitar 250 meter. (klik pada
gambar untuk memperbesar) (foto oleh: ©NASA/JPL-Caltech/Univ. of
Arizona)

Inilah
salah satu bukit pasir pertama yang ditemukan di planet Mars, ditemukan
oleh para ilmuwan di dalam wilayah bernama Kawah Proctor atau Proctor
Crater. (klik pada gambar untuk memperbesar) (foto oleh:
©NASA/JPL-Caltech/Univ. of Arizona)

Deposit
yang kaya oleh tanah liat (clay deposits) dari wilayah Nili Fossae
menjadikannya sebagai salah satu daerah yang paling menarik bagi para
peneliti Mars karena daerah ini dapat memberikan kondisi yang
memungkinkan bahan organik untuk dapat bertahan lama. (klik pada gambar
untuk memperbesar) (foto oleh: ©NASA/JPL-Caltech/Univ. of Arizona)

Tampak
gundukan raksasa atau ‘barchan’, yang mirip seekor ular di wilayah
Hellas akibat dampak basin di Mars ini terbentuk karena angin bertiup ke
arah yang sama dalam jangka waktu yang panjang. (klik pada gambar untuk
memperbesar) (foto oleh: ©NASA/JPL-Caltech/Univ. of Arizona)

Tampak
sebuah kawah bekas meteorit yang masih ‘segar’ atau baru terlihat di
permukaan Mars, lengkap dengan debu berwarna yang terlontar saat terjadi
benturan. (klik pada gambar untuk memperbesar) (foto oleh:
©NASA/JPL-Caltech/Univ. of Arizona)

Tampak
dalam foto, wahana penjelajah Mars, Curiosity Rover (agak ke bawah
disebelah kiri) berikut bekas jejaknya di permukaan Mars, saat difoto
oleh kamera HiRISE. (klik pada gambar untuk memperbesar) (foto oleh:
©NASA/JPL-Caltech/Univ. of Arizona)

Sebuah
fenomena alami “Badai Debu” yang tinggi (high-flying dust storm) tampak
terekam dari orbit Mars di wilayah Amazonia Planitia pada akhir musim
semi. (klik pada gambar untuk memperbesar) (foto oleh:
©NASA/JPL-Caltech/Univ. of Arizona)

Tampak
kandungan besi (hematite) berwarna coklat-kekuningan, di wilayah Mars
yang bernama Capri Chasma. (klik pada gambar untuk memperbesar) (foto
oleh: ©NASA/JPL-Caltech/Univ. of Arizona)
Apakah foto-foto permukaan Mars yang dirilis NASA itu asli?
Mars dikenal sebagai ‘planet merah’, namun foto-foto nyata dan asli planet Mars yang diambil oleh wahana Mars Reconnaissance Orbiter (MRO) milik NASA diatas, masih menimbulkan ketidakpercayaan banyak pihak tentang keasliannya.
Beberapa menganggap foto-foto itu asli
permukaan Mars, namun pihak NASA menjelaskan bahwa gambar-gambar dari
kamera HiRISE tersebut telah diedit dengan mengubahnya oleh ‘warna
palsu’ atau false coloring, yang bertujuan kan membantu para ilmuwan untuk melacak perubahan yang terjadi di permukaan planet Mars.
Tampak pada foto-foto permukaan Mars
diatas tadi, berbagai warna yang dihasilkan oleh kehadiran mineral
seperti karbonat, aluminium smektit (aluminum smectite), silika terhidrasi (hydrated silica), dan besi oksida (iron oxides) yang berada di kerak planet Mars.
Jadi, menurut NASA bahwa foto-foto itu asli, namun telah di edit oleh ‘pewarnaan palsu (false coloring),
namun banyak pemerhati objek luar angkasa tak begitu saja percaya
kepada NASA yang selama ini selalu menutup-nutupi banyak objek dan
visualisasi “tak terjelaskan” dari foto antariksa, termasuk keberadaan
objek tak dikenal atau UFO, juga bangunan misterius di Bulan dan Mars,
serta banyak foto-foto anomali lainnya yang selalu ditutupi NASA.

Wahana NASA mencari tanda kehidupan di Mars
Seorang juru bicara NASA mengatakan
langkah berikutnya dari wahana Orbiter Mars yaitu akan memeriksa
daerah-daerah lebih lanjut lainnya di Mars untuk mencari tanda-tanda
kehidupan yang mungkin sekali telah ada di sana.
“Wilayah Nili Fossae Trough adalah celah
besar di permukaan Mars. Wilayah ini adalah salah satu yang terbesar,
eksposur paling beragam mineral lempung (clay minerals) yang
mengandung air dalam struktur mineral, dan dapat mempertahankan bahan
organik. Para ilmuwan sangat antusias belajar tentang batuan dan lapisan
deposit tersebut untuk memahami lingkungan masa lalu yang bisa
mendukung kehidupan,” jelas juru bicara NASA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar